Mengenal wisata menarik di kabupaten tanjung jabung timur

Buka Info
0
Mengenal wisata menarik di kabupaten tanjung jabung timur


Sahabat buka info yang berbahagia di kesempatan ini saya ingin share sedikit tentang adanya tempat destinasi wisata yang indah dan menawan yang ada di kabupaten tanjung jabung timur yang letaknya ada di kabupaten tanjung jabung timur yang tersebar di berbagai kecamatan.
Mungkin masih banyak masarakat yang ada di kabupaten tanjung jabung timur tidak tau kalau di kabupatennya sendiri bahwa adanya tempat destinasi wisata yang cukup hits dan indah sekali.
Jika selama ini bingung mau cari tempat wisata yang di inginkan bahwa sebenarnya di kabupaten tanjung jabung timur memiliki potensi wisata alam dan panorama pariwisata yang berbagai macam jenisnya dengan adanya pesona yang tersembunyi yang perlu kamu wajib sambangi.
Coba saja sahabat kunjungi beberapa adanya tempat destinasi wisata yang kami rekomendasikan di bawah ini, sahabat jangan lupa juga ikut sertakan keluarga, sahabat, dan juga kekasih hatimu agar kamu bisa merasakan betapa indahnya dan keseruan wisata alamnya yang ada di kecamatan sadu ini, baik langsung saja iya tanpa basa basi lagi, sahabat langsung simak ulasanya di bawah ini!

Wisata Menarik Masjid Agung Nur Ad-Darajat

1.    Wisata Menarik Masjid Agung Nur Ad-Darajat
Untuk tempat wisata yang pertama ada Masjid Agung Nur Ad-Darajat berlokasi di Kecamatan Sabak Barat dalam kompleks perkantoran Bukit Menderang. Masjid ini merupakan masjid kebanggaan masyarakat yang ada di Kab. Tanjung Jabung Timur di Kecamatan Sabak Barat, Kompleks Perkantoran Bukit Menderang Kab. Tanjung Jabung Timur untuk menjangkau jika ingin pergi ke lokasi wisata Masjid Agung Nur Ad-Darajat ini jika sahabat mau menempuh dengan menggunakan Mobil & Motor : sekitar 1 Jam 20 Menit  yang harus sahabat tempuh menuju ketaman Masjid Agung Nur Ad-Darajat ini.
Wisata Taman Selaras Pinang Masak

2.    Wisata Taman Selaras Pinang Masak
Untuk Tempat wisata yang kedua yang bernama Taman Pedestrian Selaras Pinang Masak berlokasi di Kecamatan Sabak Timur, taman ini berdampingan dengan salah satu ikon Kab. Tanjung Jabung Timur yaitu Jembatan Muara Sabak. Yang didirikan pada tahun 2014 yang berlokasi di Kecamatan Muara Sabak Timur. Jika sahabat ini sampai ketempat lokasi wisata yang kedua ini dengan menempuh menggunakan Mobil / Motor  seitar : 2 Jam 20 Menit jika ingin menempuh melalui jalur Sungai sekitar : 4 Jam.

Wisata Kampung Laut

3.    Wisata Kampung Laut
Untuk wisata yang ketiga yaitu Wisata Kampung Laut yang  terletak di Kecamatan Kuala Jambi, merupakan kampung yang berada di tepian muara Sungai Batanghari (sungai terpanjang di Pulau Sumatera). Memiliki panorama  pemandangan yang begitu indah saat melihat sanset  matahari terbenam dan matahari terbit. Jika sahabat ingin menyambangi tempat ini melalui Jalur Darat (Mobil/Motor) sekitar: 2 Jam 30 Menit jika mau menempuh melalui Sungai (Kapal Laut/Pompong) : 24 Jam Sungai (Speed Boat): 12 Jam

Wisata Taman Nasional Berbak

4.    Wisata Taman Nasional Berbak
Untuk tempat wisata yang keempat ini adalah Taman Nasional Berbak ini merupakan Amazonya di kabupaten Tanjung Jabung Timur kawasan pelestarian alam untuk konservasi hutan rawa terluas di Asia Tenggara yang belum terjamah oleh eksploitasi manusia. Keunikannya berupa gabungan yang menarik antara hutan rawa gambut dan hutan rawa air tawar yang terbentang luas di pesisir Timur Sumatera.
Jenis tumbuhan di taman nasional berbak antara lain meranti (Shorea sp.), dan berbagai jenis palem. Taman Nasional Berbak terkenal memiliki paling banyak jenis palem tanaman hias di Indonesia. Jenis palem tanaman hias yang tergolong langka antara lain jenis daun payung (Johanesteijmannia altifrons) serta jenis yang baru ditemukan yaitu Lepidonia kingii (Lorantaceae) yang berbunga besar dengan warna merah/ungu.
Ratusan bahkan ribuan adanya burung migran pada waktu tertentu yang dapat sahabat lihat di taman nasional ini, yang dapat menimbulkan kekaguman apabila burung-burung tersebut terbang secara berkelompok sehingga dapat memanjakan mata kita.
Pintu masuk dibagian Barat taman nasional ini dapat sahabat menempuh dengan menyelusuri sungai Air Hitam Dalam. Dinamakan Air Hitam Dalam karena warna airnya hitam seperti kopi. Pada waktu air laut surut, kotoran satwa, serasah daun dan lain-lain dari dalam hutan bakau dibawa air sungai tersebut menuju Sungai Batanghari dan terus ke laut.
Taman Nasional Berbak tidak saja dilindungi secara nasional, tetapi juga secara internasional yaitu dengan ditetapkan sebagai Lahan Basah Internasional dalam Konvensi RAMSAR pada tahun 1992.
Jika sahabt dari Jambi menyelusuri sungai Batanghari dengan menggunakan speed boat berbelok ke kanan menyelusuri sungai Air Hitam Dalam selama 2,5 – 3 jam, atau langsung ke Nipah Panjang selama 4-5 jam. Dari Nipah Panjang dilanjutkan ke Desa Air Hitam Laut selama 5-8 jam melalui Laut Cina Selatan (perjalanan ke Air Hitam Laut harus melihat cuaca ombak Laut Cina Selatan yang terkenal ganas). Letak Kab. Tanjung Jabung, Provinsi Jambi Temperatur udara 25° - 28° C Curah hujan Rata-rata 2.300 mm/tahun Ketinggian tempat 0 - 20 meter dpl Letak geografis 1°08’ - 1°43’ LS, 104°05’ - 104°26’ BT
Air Hitam Laut adalah desa yang berada di kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur Desa ini berada di Taman Nasional Berbak.

 Wisata Pantai Cemara

5.    Wisata Pantai Cemara
Untuk wisata yang kelima ini adalah Pantai Cemara adalah pantai yang ada di Kecamatan Sadu Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Pantai ini meliputi Air Hitam Laut dan Sungai Cemara.
Bagi banyak orang, Cemara adalah pohon yang menawarkan eksotisme dan keindahan. Pohon cemara sering dijadikan latar dalam film-film dan buku-buku tentang musim salju dengan setting belahan bumi bagian utara, atau digunakan sebagai pohon natal. Karena daya tariknya, tak heran ada lagu anak yang populer sampai sekarang menceritakan keindahan gunung yang di kiri dan kanannya ditumbuhi pohon cemara.
Namun, bagi banyak kawanan burung pantai dari Rusia timur laut atau China misalnya, cemara tak hanya lagu, atau sekedar pohon yang menebar keindahan. Ia adalah tempat dimana kelanjutan hidup mereka dipertaruhkan.
Bagi kawanan itu, cemara atau Pantai Cemara bukan saja penting, melainkan juga penuh harapan. Ia tak hanya sekedar tempat singgah melainkan tempat hidup, makan dan berkembangbiak. Pantai ini menjadi tempat terakhir tujuan migrasi burung-burung pantai dari berbagai pantai dunia.
Pantai Cemara berpasir coklat kehitaman. Kawasan ini memiliki luas 450 hektar. Ia menjadi tempat habitat burung air dan daerah persinggahan burung pantai migran. Lokasinya terletak bersebelahan dengan Taman Nasional Berbak.
Taman Nasional Berbak sendiri merupakan kawasan konservasi lahan basah terluas di Asia Tenggara. Taman Nasional ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 285/Kpts-II/1992, tanggal 26 Februari 1992 dengan luas 162.700 Ha.
Kawasan Taman Nasional Berbak  mempunyai ekosistem yang masih asli. Di sini terdapat keunikan ekosistem lahan basah yang masih satu kesatuan dengan ekosistem hutan rawa gambut. Komposisinya adalah: hutan rawa gambut seluas dua pertiga bagian, sementara sepertiga bagian lainnya merupakan hutan rawa air tawar. Di Taman Nasional Berbak juga terdapat kawasan pantai yang menjadi tempat tujuan persinggahan burung-burung migran yang datang sepanjang tahun. Namun, tak seperti Pantai Cemara yang menjadi tujuan utama migrasi satwa ini. Maka, datang ke Pantai Cemara bisa sekaligus menyaksikan dari dekat Taman Nasional Berbak.
Tak berbeda jauh dengan Taman Nasional Berbak, Pantai Cemara letaknnya cukup dekat  dari ibukota Kabupaten, Muara Sabak.  Bisa ditempuh dengan menelusuri sungai maupun jalur darat. Jika lewat sungai, bisa menggunakan Speedboat dari Suak Kandis (setelah bertolak dari kota Jambi). Dari Kota Jambi, mengendarai sepeda motor atau mobil sampai ke Muara Sabak menghabiskan waktu kurang lebih dua jam perjalanan. Perjalanan selanjutnya adalah ke nipah panjang.
Dari Nipah Panjang sampai ke Pantai Cemara bisa naik pompong selama kurang lebih 7 jam. Jika menggunakan Speedboat yangdicarter sendiri (atau berkelompok) bisa menghabiskan waktu kira-kira tiga jam. Kita juga bisa berkendara ke Sadu, melewati jalan perkerasan tanah, baru kemudian meneruskan perjalanan ke Desa Cemara
Kecamatan Sadu yang merupakan daerah terluar kabupaten—sekaligus Provinsi Jambi—ini berbatasan langsung dengan Kepulauan Riau. Sebagai daerah pesisir, Kecamatan Sadu memiliki struktur lahan rawa-bergambut.  Alam pesisirnya, lengkap dengan berbagai kealamian dan kekhasan tersendiri, menjadikan daerah ini cocok dijadikan tujuan liburan alami bagi pecinta alam terbuka.
Sesekali waktu ada upacara khusus yang dilakukan warga setempat di pantai dalam Kecamatan Sadu. Biasanya, beberapa waktu menjelang puasa masyarakat di daerah ini menjalankan ritual mandi safar. Sebuah upacara menyucikan diri dengan mandi balimau (mandi menggunakan jeruk) secara bersama-sama di tepian pantai atau pinggiran laut.
Daerah ini juga menjadi pintu masuk ke kawasan hutan lindung ekosistem hutan mangrove. Ini merupakan Taman Nasional Rawa Gambut tebesar di dunia. Di kawasan ini terdapat objek wisata di Desa Malaka yang merupakan habitat alami beberapa jenis buaya dan binatang buas lainnya. Pantai Cemara berada dalam wilayah administratif kecamatan ini.
Pantai Cemara airnya lebih banyak keruh, namun menurut penduduk setempat, kadang-kadang bening. Meski tidak bisa disandingkan dengan pantai-pantai yang berada di daerah lain seperti Bali dan lainnya yang sudah menjadi destinasi wisata mancanegara, Pantai Cemara layak dipertimbangkan sebagai daerah tujuan liburan. Tempat melepas kepenatan sambil bercengkrama dengan keluarga, atau teman, menikmati keindahan alam, dan menghabiskan hari dengan kesenangan.
Jangan berpikir tempat ini sudah sedemikian terawat, lengkap dengan fasilitas seperti tempat tujuan wisata yang sudah dikomersilkan. Tentu ia berbeda, karenanya tempat ini menawarkan kepuasan yang berbeda pula. Sesuai temanya liburan alam daerah pantai, kita akan disuguhkan dengan keindahan dan kondisi pantai yang masih alami (asli) dan suasana khas pesisir.
Kawasan ini direncanakan menjadi kawasan ekosistem esensial. Ia akan dikelola secara bersama oleh BKSDA Jambi, Pemda Tanjab Timur, Pemerintah Kecamatan Sadu dan Pemerintahan Desa setempat. Pantai Cemara akan menjadi salah satu lokasi penting yang berada di luar dan dekat dengan kawasan konservasi.
Jangan khawatir. Kita tidak berangkat murni dengan peta buta. Selain bisa dipandu penduduk setempat, kita juga bisa mendapatkan buku panduan lapangan mengenai Pantai Cemara nantinya.
Buku itu bisa didapatkan dari BKSDA Jambi. Buku yang berjudul  “Burung Pantai: Panduan Lapangan di Pantai Cemara Jambi” ini disusun atas kerjasama BKSDA Jambi dan Wildlife Conservation Society-Indonesia Program. Pembuatannya berkaitan dengan rencana menjadikan Pantai Cemara sebagai kawasan penting ekosistem burung air dan burung pantai. Dengan buku panduan itu, maka semakin mudahlah perjalanan tamasya/liburan alam yang kita lakukan. Informasi yang diperoleh dari buku ini dapat memperkaya wawasan kita tentang kehidupan burung pantai di Pantai Cemara.
Di Pantai Cemara kita bisa menjumpai berbagai jenis burung dari berbagai negara. Mereka adalah jenis burung air, burung pantai, burung hutan. Pada Agustus hingga Maret, Pantai Cemara akan semakin dipadati burung-burung dari Rusia timur laut, Cina, Alaska dan belahan bumi utara lainnya. Rentang waktu itu adalah musim migrasi bagi ribuan kawanan burung pantai. Maka, sabaiknya datanglah terutama pada bulan-bulan itu.
Kecuali dapat menikmati banyaknya habitat burung asli dan burung migran, kita juga bisa melakukan penelitian, atau barangkali membudidayakan satu, dua, pohon bakau (jika bersedia) sebagai penjaga pantai (mencegah dari abrasi) dan tempat singgah burung yang bermigrasi ke tempat ini.
Burung-burung yang bermigrasi tersebut melintasi jalur migrasi burung Asia Timur – Australia. Meliputi kawasan Asia Timur, Papua, Australia, Selandia Baru hingga pulau-pulau di lautan Pasifik. Posisi Indonesia yang terbentang antara benua Australia dan Asia Daratan di sisi utara, memiliki nilai penting dalam migrasi tersebut.
Sekitar 26.000 ekor burung bisa dijumpai di Pantai Cemara. Sebagian besar di antaranya adalah jenis burung migran yang datang dari berbagai pantai di dunia. Tak kurang dari 72 jenis yang mendiami pantai ini. Mereka teridentifikasi dalam berbagai jenis, yaitu: 4 jenis burung air , 30 jenis burung hutan, 27 jenis burung pantai dan 11 jenis burung laut.
Bukan tidak mungkin, setiap tahunnya terdapat tambahan jenis burung yang bermigrasi ke daerah ini. Hal itu mengingat penyebab bermigrasinya burung dari suatu tempat ke tempat lain akan selalu ada sepanjang tahun. Umumnya, burung-burung yang bermigrasi disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca. Faktor lainnya adalah untuk mencari makanan dan sumber makanan yang lebih banyak tersedia serta untuk kelanjutan perkembangbiakannya. Mereka bermigrasi secara berkelompok dan dari berbagai jenis yang berbeda. Pantai Cemara selalu dipilih sebagai lokasi migrasi itu.
Migrasi biasanya terjadi selama kurang lebih enam bulan. Di antara rentang waktu tersebut belahan bumi utara mengalami musim dingin. Mereka lebih banyak diam bersama koloni dan menghabiskan makanan yang sudah dikumpulkan sebelumnya. Ketika persediaan makanan terus berkurang dan musim semakin dingin, migrasi adalah pilihan yang mereka ambil. Mereka harus mencari makan, melanjutkan hidup, dan sebagainya.
Pantai Cemara menawarkan keberlimpahan dan kenikmatan itu. Sesuatu yang dicari burung-burung migran. Berbagai jenis makanan ada di sini. Bermacam-macam jenis ikan, kerang, kepiting dan cacing banyak tersedia. Itu dapat memenuhi kebutuhan makanan burung-burung pantai. Selain tersedia di pesisir pantai, berbagai jenis makanan untuk burung migran bisa ditemukan di daerah persawahan dan hutan bakau yang juga terdapat di wilayah ini semakin menarik bagi habitat itu. Maka, berdatanganlah burung-burung dari luar Indonesia ke Pantai Cemara. Burung-burung tersebut sengaja pindah untuk mencari makan dan udara yang lebih hangat.
Tak Hanya Kenikmatan
Sayangnya, Pantai Cemara ternyata tidak hanya menjanjikan harapan bagi burung migran. Ia tak sekedar menjadi tempat penting bagi burung pantai yang ingin melanjutkan hidup dan mencari makan, namun juga lokasi penting bagi hewan lain dan manusia (warga sekitar dan dari luar desa) untuk berburu burung.
Jika musim migrasi burung, orang-orang sekitar sering melakukan perburuan karena banyaknya jumlah burung yang datang, singgah dan menetap di pantai itu. Orang-orang (khususnya warga setempat) menyambut migrasi besar-besaran itu sebagai panen raya burung dengan cara berburu.
Inilah salah satu masalah yang dikhawatirkan dapat menyebabkan satwa ini punah. Berbagai jenis burung diburu di sini.  Jika dibiarkan populasi pemburu akan bertambah, sebaliknya populasi burung akan berkurang.  Walhasil, kelestarian berbagai jenis burung pantai akan sulit terjaga. Ini akan berdampak pada terganggunya rantai ekologis yang—tentu saja—ujung-ujungnya akan merugikan manusia dan alam. Migrasi yang sejatinya—bagi burung-burung migran—sebagai upaya pencarian asa justeru berakhir sia-sia.
Memilih Pantai Cemara sebagai tempat tujuan liburan dapat menjadi ajang berkampanye pada warga agar menjaga kelangsungan hidup berbagai jenis burung yang bermigrasi ke daerah ini sehingga tidak punah. Ini bisa menjadi solusi untuk meminimalisir perburuan yang marak dilakukan masyarakat dan di musim migrasi.
Berlibur di Pantai Cemara juga dapat memberi nilai tambah bagi masyarakat sekitar. Karena di samping dapat memberikan pengaruh positif kepada masyarakat, juga dapat menghidupkan denyut ekonomi warga sekitar dengan berbagai transaksi ekonomi yang saling menguntungkan. Sebuah cara berlibur yang alami, bermuatan sosial dan turut menjaga alam.
Burung-burung pantai semisal Pluvialis squatarola, Numenius phaeopus, Limosa limosa, Tringa glareola, Gallinago stenura, Phalaropus lobatus, dan banyak jenis lainnya terus saja berdatangan sepanjang tahun ke daerah ini. Perjalanan beribu-ribu kilometer yang ditempuh bukanlah tanpa tujuan. Usaha yang dilakukannya membawa sebuah harapan. Harapan hidup di Pantai Cemara.
Kita memang tidak bisa memastikan mereka (para burung) selamat dari gangguan binatang buas ataupun sakit yang dideritanya. Namun dengan mengenal lebih jauh Pantai Cemara, kita bisa menggalakkan gerakan perlindungan burung migran yang berdatangan. Ya, paling tidak kita sudah membantu agar harapan itu bisa diwujudkan di sini. Di pantai berpasir ini.
Di Pantai Cemara, ribuan burung berpindah dari bumi utara. Di pantai ini migrasi asa telah dimulai sejak dulu. Menjadi tanggung jawab kita untuk menyambut dan mewujudkannya.
Pantai Cemara Kecamatan Sadu Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Pantai ini meliputi Air Hitam Laut dan Sungai Cemara.jika sahabat ingin menempuh sampai kepantai cemara ini dengan  menggunakan: Jalur Darat (Mobil/Motor) :  5 Jam Jalur Sungai (Speed Boat) : 10 Jam
Sekian Mengenal wisata menarik yang begitu Hits di kabupaten tanjung jabung timur semoga sahabat semoga dapat bermanfaat bagi sahabat yang ingin mencari sensai wisata yang berbagai macam bentuknya bisa di jadikan untuk merekomendasikan sahabat mengunjungi wisata yang ada di kabupaten tanjung jabung timur.


Post a Comment

0Comments

Di harapkan berkomentarlah sesui dengan topik, dan jangan menanamkan link aktif yang akan di anggap SPAM

Post a Comment (0)