Buka Info_Informasi Kesehatan. Sahabat yang berbahagia buka info ingin
share tentang kesiapan untuk mengahadapi Asian Games khususnya bagi sarana
kesehatan bagi atlet nantinya. Penanganan kecelakaan atlet Asian Games saat
bertanding menjadi hal yang sangat penting mengingat setiap atlet adalah
perwakilan dari negara-negara di Asia. Suksesnya penanganan kecelakaan salah
satunya ditentukan oleh Standard Operating Procedure (SOP) yang
ditetapkan. Dalam perhelatan Asian Games 2018 ini, disediakan tiga jenis sarana
kesehatan di area pertandingan dan tempat tinggal atlet, yakni sebanyak 140 medical
station berupa posko kesehatan yang berada di dalam arena pertandingan
dan dekat dengan atlet. Setiap nomor cabang olahraga ada 1 medical station. Tenaga
medis atau tanaga kesehatan yang disiagakan ditentukan dengan kebutuhan dan
jenis cabang olahraga. Pelayanan yang disiapkan berupa pelayanan gawat darurat,
fisioterapi, ambulans, dan fasilitas anti-doping termasuk berkoordinasi
dengan rumah sakit rujukan. Kemudian 3 Medical Center, yakni berupa
posko kesehatan yang berada di luar arena pertandingan dan masih dalam satu
kompleks arena pertandingan.
Di sana akan disiagakan dokter umum, terapis, tenaga
kesehatan, dan 1 ambulans. Pelayanan yang dilakukan berupa pelayanan gawat
darurat, pelayanan ambulans, dan pelayanan rujukan. Sarana kesehatan lainnya
adalah 2 Poliklinik, yakni posko kesehatan di lingkungan kompleks wisma atlet
dan beroperasi 24 jam. Petugas yang disiagakan adalah dokter spesialis,
apoteker, asisten apoteker, perawat, dokter umum, fisioterapis, ambulans,
perekam medis, petugas radiologi, dan petugas non kesehatan. Jenis pelayanan
yang disiapkan adalah pelayanan gawat darurat, fisioterapi, laboratorium,
pelayanan gawat darurat pada kesehatan mata, pelayanan gawat darurat masalah
gigi, pelayanan kesehatan khusus (panggilan), ambulans, fasilitas anti-doping,
dan rumah sakit rujukan. SOP penanganan kecelakaan atau masalah kesehatan
apabila terjadi di dalam tempat latihan atau arena pertandingan akan langsung
ditangani atau dilakukan pertolongan pertama oleh tenaga medis dan tenaga
kesehata yang siaga di medical station.
Jika luka yang dialami atlet itu parah, setelah
dilakukan pertolongan pertama akan langsung dirujuk ke rumah sakit terdekat
dengan disupervisi oleh dokter spesialis kedokteran olahraga. Selanjutnya
dilakukan pemantauan hingga atlet pulih. Begitupun dengan SOP penanganan di
wisma atlet, apabila atlet mengalami kecelakaan di kompleks wisma altet,
pertolongan pertama langsung dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan
di poliklinik. Apabila atlet terluka parah akan dirujuk langsung ke rumah sakit
terdekat. Selanjutnya dilakukan pemantauan hingga atlet pulih.
Sumber Klikdisini
Di harapkan berkomentarlah sesui dengan topik, dan jangan menanamkan link aktif yang akan di anggap SPAM