Sahabat yang berbahagia
dengan seiringnya waktu semakin hari banyak berbagai macam rokok yang timbul di
kalangan masyarakat, sehingga sangat sulit membuat mencegah masyarakat untuk
tidak merokok, apalagi saat ini mulai ada lagi rokok elektrik yang beraneka
ragam rasa, dan model yang sangat beraneka ragam padahal rokok tembakau
merupakan kebiasaan yang sulit untuk ditinggalkan. Berbagai cara pun dilakukan
untuk menghilangkan kebiasaan yang dapat membahayakan penggunanya ini. Rokok
elektrik kini dilihat sebagai langkah awal alternatif untuk berhenti merokok. Hingga kini para pakar masih
memperdebatkan apakah rokok elektrik mampu mengatasi kecanduan merokok atau
justru sebaliknya. Ada sebagian yang mendukung, namun ada juga yang tidak
sependapat.
Adanya Pro dan Kontra Mengenai Rokok Elektrik
Sebuah studi baru yang dilakukan oleh para peneliti
dari University College London’s Health Behavior Research Center di
Inggris, mengemukakan bahwa rokok elektrik mampu membantu perokok untuk
berhenti merokok. Menurut studi yang dipublikasikan itu, sekitar 60 persen
orang yang ingin berhenti merokok diprediksi akan melancarkan upayanya jika
mereka beralih menggunakan rokok elektrik ketimbang metode tempelan nikotin
atau permen karet nikotin. Dan Penelitian itu juga mengungkapkan sebanyak 20
persen dari 5.850 perokok yang ikut survei berhasil berhenti merokok tembakau
dengan hanya menggunakan rokok elektrik. Cara kerja rokok elektrik adalah
mengubah nikotin cair menjadi uap. Uap yang dihasilkan dipercaya dapat
mengurangi keinginan untuk merokok karena hanya mengandung nikotin dan tidak
mengandung asap tembakau. Karenanya, dan saat ini pengguna rokok elektrik
semakin populer di kalangan masyarakat. Contohnya di Amerika Serikat pada tahun
2010, hanya 2 persen perokok yang beralih ke rokok elektrik. Namun jumlahnya
melonjak 30 persen pada tahun 2012. Meski begitu, hasil penelitian di atas
berbeda dengan studi yang sebelumnya dilakukan oleh Center for Tobacco
Control Research and Education University of California. Menurut studi ini,
penggunaan rokok elektrik tidak mampu menolong perokok mengatasi kecanduan
merokok. Dan Dr. Pamela Ling yang terlibat dalam penelitian itu mengatakan
bahwa penggunaan rokok elektrik tidak cukup membantu mengatasi kecanduan
merokok jika penelitian dilakukan terhadap kelompok perokok secara umum.
Berbeda dengan penelitian di Inggris yang hanya meneliti orang-orang yang
memang memiliki niat berhenti merokok dengan bantuan rokok elektrik.
Rokok Elektrik Lebih Efektif dibandingkan Metode
Lainnya
Dari penelitian di Inggris, tercatat sejumlah 20
persen perokok berhasil berhenti merokok dengan menggunakan metode rokok
elektrik. Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan metode lainnya,
seperti penggunaan tempelan nikotin dan permen karet nikotin. Dengan kedua
metode itu, hanya terdapat 10 persen saja yang berhasil berhenti merokok.
Menurut Robert West, University College London’s Department of Epidemiology
& Public Health, rokok elektrik dapat meningkatkan kesehatan publik
karena dapat membantu proses berhenti merokok. Dia juga percaya bahwa rokok
elektrik lebih aman dari rokok tembakau biasa. Meski begitu, hal ini masih
perlu dikaji lebih dalam lagi.
Kenikmatan Rokok Elektrik Sama Dengan Rokok Tembakau
Sejak ditemukan pada tahun 2003 oleh perusahaan di
Tiongkok, Ruyan, kepopuleran rokok elektrik meningkat, terutama bagi pecandu
rokok tembakau. Mereka memilih rokok elektrik sebagai cara baru untuk merokok
karena mendapatkan kenikmatan selayaknya mengisap rokok tembakau. Mereka masih
bisa menghirup sensasi nikotin, lalu menghembuskan asap dalam bentuk uap. Hal
itu tidak bisa mereka dapatkan ketika menggunakan tempelan nikotin atau permen
karet nikotin.
Mereka pun mengaku lebih sehat setelah menggunakan
rokok elektrik seperti lebih mudah bernapas dan batuk-batuk sedikit berkurang.
Tidak hanya itu, mereka juga senang karena terbebas dari bau asap dan bernoda.
Satu hal yang membuat rokok elektrik digemari karena
harganya yang murah jika dibandingkan dengan rokok tembakau biasa. Sebagai
perkiraan, satu bungkus rokok tembakau biasanya dihargai Rp. 11.000,- untuk isi
16 batang. Satu batang rokok bisa habis dalam 20 isapan (16 x 20 = 320 isapan).
Jika tiap harinya perokok menghabiskan satu bungkus rokok, maka dalam sebulan
dia harus mengeluarkan uang Rp. 330.000, dan Coba kamu bandingkan dengan satu
paket rokok elektrik berisi 5 cartridge. Satu cartridge dapat
bertahan hingga 120 isapan (5 cartridge x 120 = 600 isapan). Semua bisa
didapatkan dengan mengeluarkan uang Rp. 250.000, Meski lebih murah, Anda harus
tetap hati-hati dengan rokok elektrik karena status keamanannya terutama untuk
jangka panjang masih belum diketahui. World Health Organization (WHO)
pun telah menganjurkan produsen rokok elektrik untuk tidak mengklaim produknya
sebagai alat bantu berhenti merokok sampai ada bukti ilmiah kuat yang mendukung
hal tersebut. Semua itu mana yang baik antara rokok elektrik dan rokok
tembakau, rokok elektrik apakah dapat membantu mengatasi kecanduan merokok atau
tidak, cara yang paling terbaik dan tetap sehat adalah berhenti merokok apa pun
bentuknya. Mulailah berhenti memasukkan zat nikotin ke dalam tubuh karena
nikotin merupakan zat adiktif yang buruk bagi kesehatan. Dengan disiplin dalam
upaya berhenti merokok, kita membebaskan tubuh dari ketergantungan pada zat
kimia, nah bagi kalian yang masih pecandu rokok pikirkanlah lagi untuk merokok,
karna semua itu tidak ada baiknya sama sekali mencobalah untuk menjaga kesehatan
diri sendiri agar tetap sehat, kesehatan adalah hal yang sangat utama. info lebih lanjut kunjungi di www.bukainfo.tk Sekian
yang dapat di share semoga dapat bermanfaat bagi sahabat semua. Terimakasihhhh.