Buka Info_Berita dan Informasi. Sahabat buka info disini saya ingin share
kepada sahabat sekalian terkait Stunting
Jadi Salah Satu Fokus Perbaikan pada Renstra Kemenkes 2020-2024.
Kementerian Kesehatan RI tengah menggelar workshop penyusunan rencana
strategis (Renstra) tahun 2020-2024. Stunting menjadi salah satu fokus
perbaikan dalam Renstra Kemenkes 2020 2024.
Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek mengatakan Renstra ini merupakan pengungkit
kesehatan masyarakat Indonesia.
''Perbaikan masalah kesehatan di Indonesia memang banyak kendala yang dihadapi, maka Renstra ini adalah rencana yang mengungkit pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia, bagaimana perilaku masyarakat seoptimal mungkin harus kita dapatkan yang lebih baik'' katanya di Bogor, Minggu (28/7).
Renstra diselaraskan dengan visi-misi presiden terpilih. Dalam visi-misinya
disebutkan yang menjadi salah satu fokus pembangunan Indonesia maju adalah
tidak ada lagi stunting. Menkes Nila menambahkan berdasarkan Human Capital
Indeks tidak adanya stunting menjadi salah satu syarat tercapainya pembangunan
kesehatan sampai pada usia lanjut usia (Lansia).
''Dalam Human Capital Indeks bila ingin pembangunan kesehatan sampai Lansia
harus tidak ada kasus stunting,'' katanya.
Ia menambahkan Indonesia sebagai negara subur harusnya tidak ada masalah
stunting. Badan Kesehatan Dunia (WHO) membatasi masalah stunting di setiap
negara, provinsi, dan kabupaten sebesar 20%, sementara di Indonesia berdasarkan
Riskesdas 2018 penurunan masalah stunting baru mencapai 30,8% dari 37,2%.
Hal tersebut menjadi tugas bersama, di Kementerian Kesehatan misalnya,
terdapat unit-unit namun menjadi satu kesatuan dalam menyelesaikan masalah
kesehatan terutama stunting.
Stunting sangat berkaitan dengan perilaku masyarakat dan pola asuh,
stunting artinya ada gangguan pertumbuhan fisik dan pertumbuhan otak pada anak.
Anak stunting dapat terjadi dalam 1000 hari pertama kelahiran dan dipengaruhi
banyak faktor, di antaranya sosial ekonomi, asupan makanan, infeksi, status
gizi ibu, penyakit menular, kekurangan mikronutrien, dan lingkungan.
Maka dari itu Menkes menekankan tugas pemerintah adalah mengubah perilaku
masyarakat dan pola asuh menjadi lebih baik, memberi ASI yang baik, melaksanakn
Germas, dan menerapkan pola hidup sehat.
Untuk menjamin perilaku tersebut dilaksanakan harus ada intervensi langsung
kepada masyarakat. Hal itu dapat dilakukan di antaranya melalui penguatan
fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) dan SDM kesehatan.
''Kedua-duanya merupakan satu kesatuan yang harus merata di setiap daerah
di Indonesia. Terkait SDM kesehatan, bagaimana caranya mereka mau masuk ke
Fasyanker yang ada di daerah-daerah,'' Ucap Menkes.
Pemerataan Fasyankes sudah dilakukan oleh Kemenkes baik rumah sakit maupun
Puskesmas. Begitupun dengan SDM Kesehatan, melalui program Wajib Kerja Dokter
Spesialis (WKDS) dan Nusantara Sehat (NS) keberadaan tenaga kesehatan sudah
merata di setiap daerah di Indonesia.
Yang menjadi tantangan selanjutnya adalah soal infrastruktur. Indonesia
memiliki kondisi geografis yang berbeda, setiap wilayah memiliki tantangannya
masing-masing terkait akses, dan itu pula menjadi tantangan yang harus dihadapi
oleh para tenaga kesehatan di daerah.
''Perjuangan Nakes di daerah untuk sampai ke masyarakat memiliki ceritanya
masing-masing, maka dari itu pembangunan infrastruktur juga penting dalam
pembangunan kesehatan. Itu yang saya maksud dengan kerja sama lintas sektor
dalam pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia,'' kata Menkes Nila.
Sekian Inforrmasi yang dapat saya sampaikan
semoga dapat bermanfaat bagi sahabat sekalian sekian dan terimaksih. Sumber
Klik disini